Sabtu, 25 Juni 2016

PROSES PEMBUATAN EKSTRAK KULIT JENGKOL

NAMA            : Riska Dwi K.
NIM                : 125010874
 DOSEN          : Maulita Cut Nuria, M.Sc, Apt.

PROSES PEMBUATAN EKSTRAK KULIT JENGKOL
A.      TUJUAN
1.       Dapat memahami dan dapat melakukan ekstraksi kulit buah jengkol dengan metode maserasi.
2.       Menafaatkan limbah buah jengkol.

B.      MANFAAT
1.       Menambah informasi ilmiah khususnya tentang pembuatan ekstrak kulit jengkol
2.       Sebagai masukan bagi masyarakat bahwa terdapat peluang untuk memanfaatkan berbagai bahan yang selama ini dianggap tidak berguna menjadi berguna sekaligus bernilai ekonomis.

C.      METODE
Metode yang digunakan dalam proses ekstraksi kulit buah jengkol adalah metode maserasi. Prinsip maserasi adalah ekstraksi yang aktif yang dilakukan dengan cara merendam simplisia dalam pelarut yang sesuai selama beberapa hari pada temperatur kamar yang terlindung dari cahaya. Pelarut akan masuk kedalam sel tanaman melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan larutan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya tinggi akan terdesan keluar dan diganti oleh pelarut dengan konsentrasi rendah (proses difusi). Peristiwa tersebut akan berlangsung sampai terjadi keseimbangan antara larutan didalam sel dan larutan di luar sel (Ansel, 1989).
Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur 15  ̊- 20  ̊C dalam waktu selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut melarut (Ansel, 1989). Pada umumnya maserasi dilakukan dengan cara 10 bagian simplisia dengan derajat kehalusan yang cocok, dimasukan kedalam bejana kemudian dituangi dengan 75 bagian cairan penyari, ditutup dan dibiarkan selama 5 hari, terlindung dari cahaya, sambil diaduk berulang. Setelah 5 hari diserkai, ampas diperas. Pada ampas ditambah cairan penyari secukupnya, diaduk dan diserkai hingga diperoleh seluruh sari sebanyak 100 bagian. Bejana ditutup dan dibiarkan ditempat sejuk, terlindung dari cahaya, selama 2 hari kemudian endapan dipisahkan. Pelarut dalam proses maserasi akan memberikan efektifitas yang tinggi dalam memperhatikan kelarutan senyawa bahan alam dalam pelarut tersebut. Secara umum, pelarut metanol merupakan pelarut yang paling banyak digunakan dalam proses isolasi senyawa organik bahan alam karena dapat melarutkan metabolit sekunder.

D.      ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam ekstraksi ini adalah gunting, wadah kaca, rotary evaporator, corong, kertas saring, labu takar, kerry pulsatron, alumunium foil.
Sedangkan bahan yang digunakan dalam proses ekstraksi kali ini adalah kulit buah jengkol, dengan pelarut metanol.

E.       CARA KERJA
Dalam ekstraksi pembuatan ekstrak kulit buah jengkol hal pertama yang harus dilakukan adalah menyiapkan kulit buah jengkol. Kulit buah jengkol dipisahkan dari buahnya dan dipotong kecil secara melintang. Setelah mencapai jumlah yang diinginkan lalu dikeringkan ditempat yang tidak terkena sinar matahari langsung. Pastikan semua bagian kering merata, pengeringan ini membutuhkan waktu 4 hari. Lakukan proses penyortiran pada kulit buah jengkol yang telah kering untuk memisahkan dari zat-zat pengotor. Siapkan wadah kaca dan dicuci hingga bersih. Masukan kulit buah jengkol yang telah disortasi kedalam wadah kaca, tambahkan pula metanol 70% sebagai pelarut. Wadah ditutup rapat lapisi pula dengan alumunium foil lalu disimpan dalam kerry pulsatron selama 3 hari. Saring dengan kertas saring untuk memisahkan antara cairan dengan ampasnya.
Selanjutnya digunakan alat bernama rotary evaporator, prinsip utama alat ini terletak pada penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah titik didihnya. Ekstrak cair dimasukkan kedalam labu alas bulat dengan volume 2/3 bagian dari volume labu alas bulat yang digunakan. Kemudian waterbath dipanaskan sesuai dengan suhu pelarut. Setelah suhu tercapai, labu alas bulat yang telah terisi ekstrak cair dipasang dengan kuat pada ujung toror yang menghubungkan dengan kondensor. Aliran air pendingin dan pompa vakum dijalankan. Kemudian tombol rotor diputar dengan kecepatan tertentu. Proses penguapan ini dilakukan hingga sudah tidak ada lagi pelarut yang menetes pada alas bulat penampung.
Setelah proses selesai maka akan didapatkan ekstrak kulit buah jengkol. Ekstrak tersebut ditempatkan pada wadah yang sesuai dan tertutup rapat.

F.       HASIL
Dari proses ekstraksi kulit buah jengkol dengan metode maserasi dan pelarut metanol diperoleh hasil berupa ekstrak kental.

G.     KESIMPULAN

Proses ekstraksi kulit buah jengkol kali ini dilakukan dengan metode maserasi karena metode ini dinilai mudah dan sederhana serta alat yang dipakai mudah didapat. Pelarut yang digunakan adalah metanol 70% karena pelarut ini melarutkan metabolit sekunder. Setelah melalui semua proses didapatkan ekstrak kental dari kulit buah jengkol. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar