BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Pityriasis
capitis atau yang biasa disebut ketombe adalah pengelupasan
kulit mati yang berlebihan di kulit kepala. Sel-sel kulit yang mati dan
terkelupas merupakan kejadian alami yang normal apabila pengelupasan itu
jumlahnya sedikit. Namun pada beberapa orang mengalami secara terus menerus
dalam jumlah yang besar diikiuti dengan kemerahan dan iritasi.
Beberapa penyebab
timbulnya ketombe adalah kulit kering, iritasi kulit, kepala berminyak (seborrheic dermatitis), jarang keramas,
psoriasis, eksim, sensitifitas terhadap produk perawatan rambut dan jamur.
Jamur yang dapat menyebabkan ketombe adalah Staphylococcus
epidermis, Candida albicans, Microsporum gypseum, dan Pityrosporum ovale.
Ketombe membuat
penderitanya merasa sangat terganggu. Oleh karena itu perlu dilakukan upaya untuk
mencegah timbulnya ketombe. Upaya pencegahan yang dilakukan seperti keramas
menggunakan sampo yang lembut untuk mengurangi kadar minyak berlebih. Namun
ketika penggunaan sampo biasa tidak dapat mengatasi masalah ketombe maka perlu
penggunaan sampo anti ketomebe yang mengandung bahan-bahan seperti zink, asam
salisilat, selenium sulfida dan ketokonazol.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan ketombe?
2.
Apa
saja tanda dan gejala ketombe?
3.
Apa
saja penyebab ketombe?
4.
Apa
saja upaya pencegahan ketombe?
5.
Bagaimana
cara mengatasi ketombe?
6.
Kapan
harus dirujuk ke medis saat terjadi ketombe?
C.
Tujuan
1.
Mengetahui
apa yang dimaksud ketombe
2.
Mengetahui
tanda dan gejala ketombe
3.
Mengetahui
penyebab ketombe
4.
Mengetahui
upaya pencegahan ketombe
5.
Mengetahui
bagaimana mengatasi ketombe
6.
Mengetahui
kapan harus ke dokter saat terjadi ketombe
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
KETOMBE
Pityriasis
capitis
atau yang biasa disebut ketombe adalah pengelupasan kulit mati yang berlebihan
di kulit kepala. Sel-sel kulit yang mati dan terkelupas merupakan kejadian
alami yang normal apabila pengelupasan itu jumlahnya sedikit. Namun pada
beberapa orang mengalami secara terus menerus dalam jumlah yang besar diikiuti
dengan kemerahan dan iritasi.
Ketombe
terbentuk ketika sel-sel kulit kepala terlalu cepat menua dan mati, yang
berakibat munculnya lapisan keratin yang keras dan berminyak. Sel-sel rambut
akan tumbuh dengan fase teratus, yaitu setiap 24 hari sekali. Ketika sel-sel
itu mencapai kulit kepala dan telah kering kemudian menjadi sel mati yang berbentuk
bintik-bintik putih, maka sel tersebut
akan luruh. Sel-sel mati yang luruh inilah yang biasa dikenal sebagai ketombe.
B.
TANDA DAN GEJALA
KETOMBE
Serpihan
atau sisik merupakan tanda yang paling mudah terlihat dan muncul di luar kulit
kepala serta menempel pada helaian rambut. Ketombe yang berupa serpihan atau
sisik juga dapat diartikan sebagai awal mula terjadinya kerontokan rambut saat
terjadi pengelupasan sel kulit mati yang terlalu cepat. Serpihan atau sisik
yang berwarna putih dengan berbagai ukuran dan bentuk yang terdapat di sekitar
kulit kepala dan terkadang menempel pula pada helaian rambut.
Pengelupasan
atau pergantian dari sel-sel kulit mati disekitar kulit kepala akan menimbulkan
rasa gatal yang luar biasa. Rasa gatal ini disebabkan oleh adanya jamur dan
bakteri yang keluar bersamaan saat pengelupasan terjadi, jakni jamur Pityrosporum ovale, jamur inilah yang
memainkan peranan timbulnya ketombe dan rasa gatal di kulit kepala. Jika kulit
kepala digaruk terus menerus akan membuat kulit kepala mengalami peradangan dan
iritasi yang semakin mempermudah pengelupasan sel-sel kulit mati menjadi lebih
berkembang.
Setelah rasa gatal yang terjadi akibat ketombe,
kemudian dengan digaruk akan menimbulkan kemerahan di kulit kepala. Kemerahan
di kulit kepala ini dapat dilihat dengan bantuan orang lain. Tanda kemerahan di
kulit kepala ini disebabkan karena aksi menggaruk dengan tangan yang
berlebihan.
C.
PENYEBAB KETOMBE
Ada
beberapa penyebab ketombe pada kulit kepala, antara lain :
1. Kulit kepala kering
Kulit kering adalah salah satu penyebab
timbulnya ketombe. Ketombe yang disebabkan kulit kering biasanya menghasilkan
butiran ketombe yang halus dan tidak begitu berminyak.
2. Iritasi pada kulit kepala berminyak (Seborrheic dermatitis)
Kondisi Seborrheic
dermatitis dapat menyebabkan ketombe yang ditandai dengan kulit berminyak
dan kerak kulit berwarna putih atau kuning. Kondisi ini tidak hanya dapat
terjadi pada kulit kepala tetapi juga pada bagian kulit lain yang mengandung
kelenjar minyak seperti hidung, alis dan dada.
3. Jarang mencuci rambut dengan shampo
Jika rambut tidak dicuci dengan shampo secara
teratur, maka minyak dan sel-sel kulit kepala akan menumpuk membentuk ketombe.
4. Psoriasis
Adalah kondisi gangguan kulit yang menyebabkan
penumpukan sel-sel kulit mati yang membentuk kerak kulit berwarna perak.
Kondisi ini biasa terjadi pada kulit kepala, lutut dan siku.
5. Eksim
Eksim merupakan gangguan kulit yang dapat
terjadi pada banyak tempat di permukaan tubuh termasuk kulit kepala. Eksim pada
kulit kepala dapat menyebabkan ketombe.
6. Kulit kepala sensitif terhadap produk perawatan
Beberapa orang memiliki kulit kepala yang
sangat sensitif terhadap bahan tertentu dari produk perawatan rambut seperti
paraphenylene diamine (PPD) yang dapat menyebabkan ketombe.
7. Malassezia
Adalah sejenis jamur yang hidup pada kulit
kepala kebanyakan orang dewasa tanpa menyebabkan masalah. Namun terkadang
pertumbuhannya tidak terkendali dan jamur ini memakan minyak yang keluar dari
folikel rambut. Hal ini dapat menyebabkan ketombe. Pertumbuhan tak terkendali
dari malessezia dapat disebabkan terlalu banyak minyak kepala, perubahan
hormon, stress, kepala kotor dan kulit kepala sensitif.
D.
UPAYA PENCEGAHAN KETOMBE
Beberapa
upaya dalam mencegah timbulnya ketombe yakni :
Ø Keramas secara teratur 2-3 kali seminggu. Jika
rambut cenderung berminyak, keramas dapat dilakukan setiap hari dan lebih aman
jika menggunakan shampoo yang tidak terlalu keras (mild shampoo).
Ø Hentikan pemakaian produk penata rambut yang
tidak cocok bagi rambut dan dapat memicu timbulnya ketombe missal, hari spray, styling gels, dll.
Ø Makan makanan yang sehat. Makanan dapat
menyediakan zink (seng), vitamin B dan asam lemak esensial yang dapat
menyehatkan rambut serta mencegah ketombe.
Ø Sedikit berjemur di bawah sinar matahari,
karena sinar matahari dapat membantu pencegahan dan proses penyembuhan ketombe.
Namun jika terlalu lama, sinar matahari dapat merusak kulit kepala dan rambut.
E.
MENGATASI KETOMBE
Ø Hindari menggaruk kulit kepala agar tidak terjadi
iritasi yang dapat berakibat timbulnya infeksi sekunder.
Ø Memakai shampoo anti ketombe secara teratur,
terutama yang mengandung zink pyrithione (ZPT). Shampoo anti ketombe jenis ini
mempunyai efek anti bakteri dan anti jamur sehingga dapat mengurangi timbulnya
serpihan kulit dan meredakan rasa gatal.
Ø Bersihkan kulit kepala dengan shampoo yang
lembut untuk menurunkan kadar minyak berlebih pada kulit kepala.
Ø Jaga agar kulit kepala dan rambut tetap bersih.
Cucilah rambut secara teratur dan dilakukan pemijatan pada kulit kepala.
Ø Terdapat pengobatan tambahan dengan dua tipe
krim untuk mengurangi ketombe yaitu krim kortison dank rim anti jamur.
Ø Hindari pemakaian minyak rambut, gel, atau hair
spray secara berlebihan karena dapat memicu pertumbuhan jamur kulit.
Ø Jika jenis shampoo gagal, maka gunakan shampoo
atau krim antiketombe yang dapat dibeli bebas di apotek.
Ø Jika telah keramas sesuai anjuran dengan
menggunakan produk-produk tersebut namun masih terdapat ketombe maka kunjungi
dokter atau ahli dermatologi. Mungkin memerlukan shampoo yang lebih kuat atau
perawatan yang lebih dengan lotion steroid.
Zat Aktif dalam Shampo Antiketombe
Untuk mengatasi ketombe dapat dilakukan dengan
menggunakan beberapa zat aktif yang terkandung dalam shampoo anti ketombe yang
mudah ditemui di swalayan atau took-toko terdekat. Zat aktif yang dimaksud
antara lain :
1. Sulfur, memiliki efek sebagai anti ketombe
2. Asam salisilat, dapat mempercepat regenerasi
sel kulit
3. Zinc pyrithoine, adalah senyawa yang digunakan
sebagai anti bakteri dan anti jamur
4. Selenium sulfide, merupakan suatu zat anti
jamur yang efektif mengatasi infeksi jamur baik di kulit kepala atau bagian
tubuh lainnya.
5. Ketoconazol, merupakan salah satu anti jamur,
termasuk golongan imidazole yang efektif menghambat pertumbuhan sel jamur.
6. Piroktin olamin, kadang digunakan pada shampoo
anti ketombe sebagai pengganti dari ketoconazol.
Penggunaan
shampo dengan kandungan zat aktif tersebut dapat digunakan setiap 2 hari sekali
dengan cara dibiarkan terlebih dahulu selama 3-5 menit selanjutnya dibilas
hingga bersih. Setelah ketombe berkurang pemakaian shampo dapat dikurangi dan
diganti dengan shampoo biasa. Apabila ketombe sudah benar-benar hilang,
penggunaan shampo dengan zat aktif diatas dapat dihentikan. Penggunaan berbagai
zat aktif bila digunakan dalam jangka waktu panjang dapat memberikan efek
samping yang tidak diinginkan. Efek samping tersebut antara lain rambut rontok,
berubah warna dan patah-patah.
F.
PERLU PENANGANAN DOKTER
Pada beberapa kasus ketoombe tidak bias lagi
diswamedikasi dan membutuhkan penanganan dokter yakni apabila ketombe semakin
banyak san tidak terkontrol sehingga membuat rambut rontok. Rasa gatal yang
tidak tertahan sehingga timbul nyeri. Bila sudah mengganggu kegiatan sosial
pasien juga perlu penanganan dokter. Untuk kasus ketombe yang tidak bias
hilang, harus rajin kontrol ke dokter kulit paling tidak 2 kali dalam setahun.
Setelah diketahui penyebab dari ketombe dokter akan memberikan obat-obatan
seperti shampo anti ketombe, shampo steroid, cleanser anti bakteri, cream dan
losion anti inflamasi, kombinasi dari sediaan karena telah dipahami memiliki
hasil yang lebih baik, pada kasur berat dapat diberikan obat steroid minum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar